Translate

Jumat, 30 Maret 2012

MOTIVASI 
1. Saya bisa jadi diri sendiri
2. Salau yakin
3. Percaya Kepada Tuhan
4. Selalu berusaha
5. Pantang Menyerah

Minggu, 04 Maret 2012

PESERTA DIDIK SEBAGAI FAKTOR PENDIDIKAN


  1. Pengertian Peserta Didik

Peserta didik merupakan input dalam organisasi sekolah dan bahan mentah yang harus di olah oleh sekolah untuk menjadi input yang berkualitas pada jenjang pendidikan berikutnya.

Pengertian peserta didik menurut UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Potensi peserta didik di olah melalui proses pembelajaran (kegiatan belajar mengajar), di mana melalui kegiatan belajar itu peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan, mampu bekerja sama, berkomunikasi, memiliki jiwa toleransi dan saling pengertian, serta memiliki kemampuan untuk berkompetisi.

Suatu system pendidikan dapat di katakana bermutu, jika proses belajar mengajar di laksanakan dengan menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan.

  1. Karakteristik Manusia Sebagai Peserta Didik

Fakta-fakta di lapangan di temukan system pengelolaan anak didik masih mengguanakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberikan perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik.

Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang tentang kekurangan, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubahnya dan mengijinya lagi sampai pada akhirnya menyampaikan hasilnya.

Dengan adanya kreativitas yang di implementasikan dalam system pembelajaran, peserta didik nantinya di harapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan masalah yang di hadapi sehingga ide-ide kaya yang progresif dan divergen pada nantinya dapat bersaing dalam kompetisi global yang selalu berubah. Perkembangan anak didik yang baik adalah perubahan kualitas yang seimbang baik fisik maupun mental. Tidak ada stu aspek perkembangan dalam diri anak didik yang di nilai lebih penting dari yang lainnya.

Penyelenggaraan pendidikan saat ini harus di upayakan untuk memberikan pelayanan khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat di arahkan menjadi lebih baik.

Kegiatan dan pengajaran ini melibatkan peserta didik sebagai penerima bahan ajar dengan maksud akhir dari semua hal ini sesuai yang di amanatkan dalam Undang-undang No20 tentang sisdiknas tahun 2003 yaitu agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlikan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.Dalam pendidikan, peserta didik merupakan titik focus yang startegis, karena kepadanyalah bahan ajar melalui sebuah proses pengajaran di berikan

Sebagai seorang manusia menjadi sebuah aksioma bahwa peserta didik mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, mereka unik dengan seluruh potensi dan kapasitas yang ada pada diri mereka dan keunikan ini tidak dapat di seragamkan dengan satu aturan yang sama antara peserta didik yang stu dengan peserta didik yang lain, para pendidik dan lembaga sekolah harus menghargai perbedaan yang ada pada diri mereka. Keunikan yang terjadi pada peserta didik memang menimbulkan satu permasalahan tersendiri yang harus diketahui dan di pecahkan sehingga pengelolaan murid (peserta didik) dalam satu kerangka kerja yang terpadu mutlak di perhatikan.

Wujud Sikap Manusia

  1. a. Kemampuan Menyadari Diri

Kaum rasionalisme menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada adanya kemampuan menyadari diri yang di miliki manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya dirinya memiliki cirri yang khas atau karakteristik diri. Hal ini yang menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain. Bahkan bukan hanya membedakan, lebih dari itu manusia biasa membuat jarak (distansi) dengan lingkunganya.

  1. b. Kemampuan Bereksistensi

Mnusia merupakan mahluk yang memiliki kemampuan untuk menerobos dan inilah yang di sebut dengan kemampuan bereksistensi. Jika seandainya pada diri amnesia tidak terdapat kebebasan atau kemampuan bereksistensi. Adanya kemampuan bereksistensi inilah pula yang membedakan manusia sebagai mahluk human dari hewan selaku mahluk infra human, di mana hewan menjadi onderdil dari lingkungan, sedangkan manusia menjadi manajer terhadap lingkungan. Kemampuan bereksistensi perlu di bima melalui pendidikan. Peserta didik di ajar agar belajar dari pengalamannya, belajar mengantisipasi suatu keadaan dan peristiwa, belajar melihat prospekmasa depan serta mengembangkan daya imajinasi krestif sejak masa kanak-kanak.

  1. c. Kata Hati

Kata hati merupakan kemampuan membuat keputusan tentang yang baik atau benar dan yang buruk atau salah bagi manusia sebagia manusia. Dalam kaitamnya dengan moral, kata hati merupakan petunjuk dari moral atau perbuatan, usaha untuk mengubah kata hati (gewetan forming). Realisasinya dapat di tempuh dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaan emosi. Tujuannya agar orang memiliki keberanian moral yang di dasari oleh kata hati yang tajam.

  1. d. Moral

Moral yang singkron dengan kata hati yang tajam yaitu yang benar-benar baik bagi manusia sebagai manusia merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi atau luhur. Sebaliknya perbuatan yang tidak singkron dengan kata hati yang tajam ataupun merupakan realisasi dari kata hati yang tumpul di sebut moral yang buruk, lazimnya di sebut tidak bermoral

  1. e. Tanggung Jawab

Tanggung jawab dapat di artikan sebagai keberanian untuk mementukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntunan kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut di lakukan, sehingga snnksi apapun yang di tuntutkan (oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh agama-agama), di terima dengan penuhkesadaran dan kerelaan.

  1. f. Rasa Kebebasan

Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terkait oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya memang berlangsung dalam keterkaitan. Kemerdekaan berkaitan erat dengan kata hati dan moral.

  1. g. Kewajiban Dan Hak

Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai mahluk social. Yang satu ada hanya oleh karena adanya yang lain. Taka ada hak tanpa kewajiban, jika seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hal tersebut (yang pada saat itu belum di penuhi), begitu sebaliknya.

  1. Batas Awal Dan Akhir Pendidikan

Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia sejak kejadiannya sampai akhir hayatnya melelui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, di mana proses pengajaran tersebut menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah.

Batas awal berlangsungnya pendidikan menurutnya sejak bersatunya sperma dan ovum sebagai awal kejadian manusia. Sedangkan batas akhir pendidikan kebajikan dan manusia lain adalah bodoh dan tak bermoral.

Ibnu Khaldun nama lengkapnya Abdurrahman Al-ghazali menerangkan bahwa batas awal berlangsungnya pendidikan adalah sejak bersatunya sperma dan ovum sebagai awal kejadian manusia. Adapun batas akhir pendidikan adalah tidak ada karena selama hayatnya manusia dituntut untuk melibatkan diri dalam pendidikan sehingga menjadi insane kamil. Pengajaran dan pendidikan harus dilaksanakan secara bertahap, disesuaikan dengan perkembangan psikis dan fisik anak.